Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap
Pelayanan Kesehatan pada Klinik 24 Jam Rawasari.
Nama :
Maureen Frida Three Andiny
NPM :
10206597
Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Pembimbing :
Sri. KKurniasih Agustin S.E, M.M
Universitas Gunadarma, 2010
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Pada
KLinik 24 Jam Rawasari dengan memakai metode penulisan study pustaka lapangan
atau survey. Pelayanan merupakan salah satu yang baik di dalam suatu usaha akan
menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan
produk atau jasa yang diterimannya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang
diberikan. Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang
serta member rekomendasi kepada orang lain untuk membeli ditempat yang sama.
Dari keadaan tersebut peneliti disini ingin mengetahui kepuasan konsumen
terhadap kualitas pelayanan yang di dapat pada klinik 24 jam Rawasari. Alat
analisis yang telah digunakan adalah chi square. Dari analisis yang telah
dilakukan bahwa nilai dari (X2) 67,22 lebih besar dari (X2)
table 26,29 pada (α) 5% atau 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan jika
dilihat dari NIK ( Nilai Indeks Kinerja ), dapat diketahui bahwa pada umumnya
pasien merasa puas atas kinerja pelayanan yang diberikan oleh klinik 24 jam
Rawasari.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Kegiatan pemasaran
merupakan kegiatan yang sangat penting dan utama dalam sebuah usaha. Salah satu
konsep penting dalam kesuksesan kegiatan pemasaran adalah konsep pemasaran yang
menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Serta memberikan kepuasan yang
diinginkan pelanggan secara efektif dan efisien dibandingkan pesaing.
Diantara sekian
banyak hal yang mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan adalah kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan secara sederhana diartikan sebagai perasaan puas
atau memenuhi harapan pelanggan terhadap suatu produk atau layanan jasa. Banyak
hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti pelayanan, dll. Dalam hal ini
penulis tertarik membahas mengenai kualitas pelayanan sebagai factor yang
mempengaruhi terhadap kepuasan pelanggan.
Klinik
rawasari sebagai pelayanan kesehatan masyarakat juga menerapkan konsep
pemasaran ini sebagai salah satu dari sekian banyak klinik di Jakarta, klinik
rawasari juga harus bisa bersaing dengan pelayanan masyarakatdi Jakarta yang
semakin ketat dikarenakan begitu banyak klinik atau pelayanan-pelayanan
kesehatan yang memadahi sumber daya manusia yang berkompeten dibidangnya.
Ketersediaan obat-obatan yang lengkap dll, karena semua hal itulah klinik
rawasari Indonesia harus menerapkan konsep pemasaran tersebut.
Kenapa
penulis tertarik untuk mengkaji mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan. Karena salah satu cara teknik pemasaran yang efektif dan
efisien adalah teknik pemasaran secara langsung.oleh karena itu kualitas
pelayanan jasa pada suatu klinik merupakan tolak ukur utam atama konsumen untuk
menentukan baik atau tidaknya produk jasa tersebut. Dan inilah alas an utama
penulis melakukan penelitian dipandang dari segi kualitas dan pelayanan. Hal
inilah yang melatar belakangi penulis melakukan penelitian ilmiah mengenai “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap
Pelayanan Kesehatan pada Klinik 24 Jam Rawasari”.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah , rumusan masalah yang diajukan yaitu sebagai berikut :
1.
Apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh
klinik Rawasari telah sesuai dengan harapan konsumen ?
2.
Sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap
kinerja klinik rawasari ditinjau dari
pelayanan jasa yang dialami dengan yang mereka laporkan ?
1.2.2
Batasan
Masalah
Dari
uraian permasalahan diatas penulis hanya membatasi masalahnya hanya pada satu
masalah yaitu sejauh mana tingkat pelayanan jasa yang diberikan klinik rawasari
terhadapan kepuasan konsumen dengan menggunakan metode skala likert. Untuk itu
penulis membagikan kuesioner kepada 100 responden/ konsumen klinik rawasari
yang berada di Jl. Percetakan Negara No.31 Jakarta Pusat 10560. Adapun waktu
penelitian yang penulis gunakan dalam pengumpulan data-data penelitian pada
klinik rawasari adalah selama 1 bulan yaitu bulan januari 2010.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk
mengetahui :
1.
Untuk mengetahui apakah konsumen atau pasien
merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh klinik
rawasari ?
2.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen atau
pasien atas pelayanan jasa klinik rawasari ?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
Dapat memberikan pengetahuan kepada
dosen, mahasiswa dan rekan-rekan yang lainnya mengenai tingkat kepuasan
konsumen atau pelanggan di klinik rawasari dan memberikan informasi kepada
rekan-rekan semua mengenai klinik rawasari.
2. Manfaat praktis
Dari kuesioner yang disebarkan dan
diisi oleh para responden diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi
objek yang diteliti yaitu klinik rawasari, agar dapat memenuhi tingkat kepuasan
konsumen atau pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
1.5 Metode Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan oleh penulis untuk penunjangan penelitian ini maka penulis
menggunakan beberapa metode :
1.5.1
Objek
Penelitian
Penulis
hanya melakukan penelitian terhadap klinik rawasari. Klinik ini terletak di Jl.
Percetakan Negara No.31 Jakarta Pusat. Klinik ini telah berdiri sejak tahun
1999. Adapun waktu penelitian yang penulis gunakan dalam pengumpulan data-data
penelitian pada klinik rawasari adalah selama 1 bulan yaitu pada bulan januari.
1.5.2
Data
Variabel
Kualitas pelayanan menurut Philip kotler (2001) adalah segala hal yang diberikan produsen
kepada konsumen dari mulai penawaran barang sampai barang itu terjual ke tangan
mkonsumen, termaksud diantaranya keramahan, kesabaran dalam melayani konsumen,
dll. Pengertian lain tentang pelayanan adalah semua urusan untuk memuaskan
kebutuhan nasabah dan melampaui segala harapan mereka.
Dari sekian banyak hal yang mempengaruhi kualitas pelayanan J. Supranto, MA (2001) menyebutkan 5
indikator penentu kualitas pelayanan :
1.
Reability ( kehandalan )
2.
Responsiveness ( ketanggapan )
3.
Assurance ( keyakinan )
4.
Empathy ( empati )
5.
Tangibles (berwujud )
Sedangkan Kepuasan pelanggan menrut Philip kotler (2000)
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia
rasakan dibandingkan daridari harapannya.
Sedangkan menurut J. Supranto, MA (2001) kepuasan/ ketidak puasan adalah
perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan, seperti dikelaskan dalam
kedua definisi diatas, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi kesan atas
kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan puas, jika kinerja
memenuhi harapan, pelanggan amat puas.
1.5.3
Metode
Pengumpulan data/variable
Untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode yaitu :
1. Studi Keperpustakaan ( Library Research )
Suatu metode dimana penulis mencari
buku-buku referensi yang berhubungan dengan judul penulisan ilmiah ini.
2. Riset Lapangan ( Field Research )
Penelitian yang
digunakan pada klinik rawa banteng antara lain :
1. Observasi
Dengan melakukan pengarahan langsung dang mengumpulkan
informasi serta data dari konsumen.
2. Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada
bagian informasi, tempat pendaftaran pasien yang berkaitan dengan penulisan
ilmiah ini untuk memperkuat data yang telah penulis peroleh.
3. Kuesioner
Metode pengumpulan data melalui dafrtar pertanyaan yang
diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan
diteliti oleh penulis sendiri sebanyak 100 responden.
1.5.4
Hipotesis
Dalam
penulisan ini ilmiah ini penulis mempunyai dugaan sementara bahwa pasien atau
konsumen klinik rawasari merasa puas terhadap pelayanan jasa kesehatan yang
diberikan oleh klinik rawasari tersebut.
1.5.5
Alat
Analisis yang digunakan
Berdasarkan
uraian diatas, maka dalam penulis ilmiah ini penulis menggunakan metode dan
analisis yaitu :
1. Metode Skala Likert
Didalam penulisan ilmiah ini penulis
menggunakan skala likert yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur
variable penelitian seperti sikap, pendapat, persespsi social seseorang atau
kelompok. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk
verbal dalam jumlah katagori tertentu. Dalam hal ini digunakan tingkatan yang
terdiri dari sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas dan sangat tidaj puas.
Adapun rumus pengujian skala likert
yang dipakai adalah :
NIK
= Nilai bobot
∑
katagori penilaian
Keterangan :
NIK : Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot :
katagori penilaian X bobot masing-masing
∑ : terdapat 5
katagori
2. Metode Chi Square
Pengujian hpotesis mengenai
perbandingan antara frekuesi observasi/ yang benar-benar terjadi/ actual (fo) dengan
frekuesi harapan/ ekspentasi (fe) yang didasarkan atas hipotesis tersebut
dengan rumus :
X2 = ∑
(fo – fe) 2
fe
keterangan :
X2 : Chi square
Fo : frekuensi yang diobservasi
Fe : frekuensi yang diharapkan
Dengan menggunakan tingkat
singnifikan/ taraf nyata ( α ) = 0,05. Untuk mencari fe digunakan
rumus :
fe = Pr X Pc X n
keterangan :
Pr : Proposi baris
Pc : Proposi kolom
n : banyak data
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian jasa
Pengertian jasa menurut Philip Kotler (2001:428) adalah sebagai
tindakan/ kinerja yang ditawarkan kepada yang lain pada dasarnya tidak dapat
dilihat dan tidak mendapatkan hak milik terhadap sesuatu produksinya dapat
berkenaan dengan sebuah produk fisik ataupun tidak. Adapun menurut Basu Swasta (2004:448) jasa adalah
kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa jasa merupakan suatu kegiatan yang tidak tampak atau tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Komponen jasa merupakan bagian dari
penawaran yang dikelompokan 5 katagori penawaran Philip Kotler (2001:465) yaitu :
a.
Barang berwujud murni
b.
Barang berwujud disertai jasa pelayanan
c.
Gabungan
d.
Jasa utamanya yang disertai barang dan jasa
tambahan
e.
Jasa murni
2.1.2 Karakteristik Jasa
Jasa memiliki 4 ciri utama yang
sangat mempengaruhi desain/ rencana program pemasaran menurut Philip Kotler (2004:429) yaitu :
a. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda
dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa
adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance),
atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
ddidengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
b.
Insperability (tidak dapat
dipisahkan)
Barang biasanya
diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumnya
dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan
tempat yang sama.
c.
Variability (berubah-ubah)
Jasa bersifat
sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak
variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana
jasa tersebut diproduksi.
d.
Perishability (kurangnya daya
tahan)
Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Bila permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah,
karena staf dan penyedia jasa bias direncanakan untuk memenihi permintaan.
2.1.3 Kualitas Jasa
Jasa
memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi perencanaan program
pemasarannya tersendiri. Fandy Tjiptono
(2005;18) meyatakan lima karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya
dengan barang. Kelima karakteristik antara lain :
a.
Kehandalan
b.
Daya Tangkap
c.
Kepastian
d.
Empati
e.
Berwujud
2.1.4 Ruang Lingkup Jasa
Secara garis besar terdapat 2 ruang
lingkip jasa yaitu :
a. Berorientasi pada keuntungan
·
Rekreasi
·
Liburan
·
Peawatan medis dan kesehatan
·
Pendidikan khusus
·
Angkutan
b. Tidak berorientasi pada keuntungan
·
Pendidikan
·
Kebudayaan
·
Kelompok social
·
Keagamaan
·
Kelompok amal
2.1.5 Pelanggan Jasa
Menurut Freddy Rangkuti (2003:71) Pelanggan jasa adalah orang atau
organisasi yang menerima, membatar atau mengalami keluaran.
2.1.6 Pengertian Pelayanan
Menurut Fandy Ciptono (2004:5) pelayanan adalah
jasa yang aktifitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Pengerian lain tentang pelayanan adalah semua urusan untuk memuaskan kebutuhan
nasabah dan melampaui segala segala harapan mereka.
Menurut J. Supranto, Ma (2001) menyebutkan 5
indikator penentu kualitas pelayanan yaitu :
a.
Reability ( kehandalan )
b.
Responsiveness ( ketanggapan )
c.
Assurance ( keyakinan )
d.
Empathy ( empati )
e.
Tangibles (berwujud )
2.1.7 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Pelanggan yang puas
adalah keunggulan yang tidak terkalahkan. Memuaskan pelanggan adalah pertahanan
paling baik melawan saingan. Perusahaan yang berhasil menjaga agar pelanggannya
selalu puashampir tidak terkalahkan.
Kepuasan dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
a. Kepuasan Fungsional
Kepuasan dari fungsi suatu produk
yang dimanfaatkan
b. Kepuasan Psikologika
Kepuasan yang diperoleh dari atribut
yang tidak berwujud dari produk
Philip Kotler
mengajuka suatu survey periodic dengan kuesioner atau melalui telepon untuk
mengetahui apa yang disukai atau tidak disukai oleh pelanggan berupa :
a.
Directly repart statisfoction
b.
Derived distatisfaction
c.
Problem analysis
d.
Importance/ permomance ratings
2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
Kepuasan pelanggan
adalah sebagai respon pelanggan terhadap ketidak sesuaian antar tingkat
kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakannya setelah pemakaian.
Menurut J. Supranto
(2001:238) ada beberapa factor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan diantaranya
:
a.
Kegiatan Penjualan
b.
Pelayanan setelah Penjualan
c.
Nilai Perusahaan
2.1.9 Mempertahankan Pelanggan
untuk mengendalikan
tingkat kehilangan pelanggan dan tetap pada posisi yang aman, peusahaan perlu
mengambil 4 langkah berikut :
a.
Menentukan tingkat bertahannya pelanggan.
b.
Membedakan berbagai penyebab hilangnya pelanggan
dan menentukan penyebab utama yang biasa dikelola dengan baik.
c.
Memperkirakan hilangnya keuntungan dari
pelanggan yang hilang.
d.
Menghitung berapa biaya untuk mengurangi tingkat
kehilangan pelanggan.
Terdapat 2 cara untuk mempertahankan
pelanggan yaitu :
a.
Menyulitkan pelanggan untuk mengganti pemasok.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara agar pelanggan cenderungenggan
untuk menganti pemasok.
b.
Memberikan kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini
pesaing akan sulit masuk walaupun dengan harga yang lebih murah atau dengan
rangsangan lain.
Terdapat 5 tingkatan hubungan dengan
pelanggan yaitu :
a.
Biasa
b.
Relative
c.
Bertanggung jawab
d.
Proaktif
e.
Kemitraan
2.2 Kajian Penelitian Sejenis
1.
Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen Kereta Ekskutif Agro Bromo Anggrek.
Nama :
Pulung Subiyakto
NPM :
31202175
Fakultas :
Ekonomi/manajemen
Pmbimbing :
Lies. H. Indrijaningsih S.E, M.M
Dalam penulisan
ilmiahnya menuliskan :
Dengan
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan konsumen tertarik pada perusahaan
jasa tersebut maka para pengusaha perusaha tersebutdapat meningkatkan pelayanan
agar menjadi lebih baik demi terciptanya loyalitas konsumen. Berdasarkan
hasilnya didapat melaui kuesioner dengan 100 responden dapat disimpulkan bahwa
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan jasa
tersebut.
2.
Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen pada produk Bakwan malang arema.
Nama :
Welmina Maria
NPM :
11202555
Fakultas : Ekonomi/manajemen
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyatakan variable
apa saja yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen pada produk bakwan
malang arema. Alat analisis yang digunakan chi square, tujuannya adalah untuk
melihat hubungan antara variable dan juga untuk pengujian hipotesis mengenai
perbandingan antara frekuensi observasi atau benar-benar terjadi dengan
frekuensi harapan. Dari perhitungan dan pembahasan secara umum menunjukan bahwa
konsumen merasa puas dengan pelayanan yang ditawarkan.
1.1 Alat Analisis
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
penulis ilmiah ini penulis menggunakan metode dan analisis yaitu :
1. Metode Skala Likert
Didalam penulisan ilmiah ini penulis
menggunakan skala likert yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur
variable penelitian seperti sikap, pendapat, persespsi social seseorang atau
kelompok. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk
verbal dalam jumlah katagori tertentu. Dalam hal ini digunakan tingkatan yang
terdiri dari sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas dan sangat tidaj puas.
Adapun rumus pengujian skala likert
yang dipakai adalah :
NIK
= Nilai bobot
∑
katagori penilaian
Keterangan :
NIK : Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot :
katagori penilaian X bobot masing-masing
∑ : terdapat 5
katagori
2. Metode Chi Square
Pengujian hpotesis mengenai
perbandingan antara frekuesi observasi/ yang benar-benar terjadi/ actual (fo)
dengan frekuesi harapan/ ekspentasi (fe) yang didasarkan atas hipotesis
tersebut dengan rumus :
X2 = ∑
(fo – fe) 2
fe
keterangan :
X2 : Chi square
Fo : frekuensi yang diobservasi
Fe : frekuensi yang diharapkan
Dengan menggunakan tingkat
singnifikan/ taraf nyata ( α ) = 0,05. Untuk mencari fe digunakan
rumus :
fe = Pr X Pc X n
keterangan :
Pr : Proposi baris
Pc : Proposi kolom
n : banyak data
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Klinik rawasari
merupakan salah satu sarana pelayanan jasa yang kegiatan utamanya adalah
melayani kesehatan masyarakat. Klinik rawasari ini berada di Jl. Percetakan Negara
no.31 Jakarta Pusat. Klinik ini lebih menitik beratkan bagaimana cara membantu
masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah dalam hal pelayanan tentang
kesehatan dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat tersebut.
Klinik ini juga
termaksud salah satu dari sekian banyak klinik yang ada didaerah rawasari.
Klinik ini berdiri pada tanggal 1 Juli 1999 yang didirikan oleh pasangan suami
istri yaitu Dr. Karel dan Nurul Amalia. Dilihat dari umur klinik ini hamper
mencapai 10 tahun beroperasi, bukanlah suatu penghalang untuk tetap berdiri dan
bersaing dengan klinik-klinik lain yang berada disekitar daerah tersebut. Oleh
karena itu pelayanan yang baik dan cepat tanggap tentang kesehatan dan
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat menjadi menu utama klinik rawasari
ini.
Klinik rawasari ini
juga mempunyaibangunan yang cukup luas yang didalamnya terdapat ruang periksa
pasien, laboratorium, ruang emergency serta ruang pendaftaran bagi masyarakat
yang kurang mampu.
3.2 Data variable
Dalam penelitian ini dilihat dari 5
dimensi yaitu :
1.
Peliability ( kehandalan )
2.
Responsiveness ( ketanggapan )
3.
Assurance ( keyakinan )
4.
Empathy ( empati )
5.
Tangibles (berwujud )
3.3 Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
penulis ilmiah ini penulis menggunakan metode dan analisis yaitu :
1. Metode Skala Likert
Didalam penulisan ilmiah ini penulis
menggunakan skala likert yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur
variable penelitian seperti sikap, pendapat, persespsi social seseorang atau
kelompok. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk
verbal dalam jumlah katagori tertentu. Dalam hal ini digunakan tingkatan yang
terdiri dari sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas dan sangat tidaj puas.
Adapun rumus pengujian skala likert
yang dipakai adalah :
NIK = Nilai
bobot
∑ katagori penilaian
Keterangan :
NIK : Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot : katagori penilaian X bobot
masing-masing
∑ : terdapat 5 katagori
2. Metode Chi Square
Pengujian hpotesis mengenai
perbandingan antara frekuesi observasi/ yang benar-benar terjadi/ actual (fo)
dengan frekuesi harapan/ ekspentasi (fe) yang didasarkan atas hipotesis
tersebut dengan rumus :
X2 = ∑
(fo – fe) 2
fe
keterangan :
X2 : Chi square
Fo : frekuensi yang diobservasi
Fe : frekuensi yang diharapkan
Dengan menggunakan tingkat
singnifikan/ taraf nyata ( α ) = 0,05. Untuk mencari fe digunakan
rumus :
fe = Pr X Pc X n
keterangan :
Pr : Proposi baris
Pc : Proposi kolom
n : banyak data
Ho ditolak apabila X2 hitung
> X2 tabel
Ho diterima apabila X2
hitung < X2 tabel
Daerah
Penolakan Ho
Dengan menggunakan tingkat signifikan
(α
) 5% atau α
: 0,05 dan dengan hipotesis kerja sebagai berikut :
Ho : konsumen klinik rawasari merasa
tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan
Ha : konsumen klinik rawasari
merasa puas terhadap pelayanan yang
diberikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar