Sabtu, 23 Maret 2013

Karangan Bebas 2



Ku tersadar hari ini
Aku tersadar dan berlari menjauh
Tetapi ada sesuatu yang menarik ku kembali
Suara yang menggatakan alas an yang ku lupakan
Yang ku tau adalah bahwa kau tak disini untuk berkata
Apa yang biasanya selalu kau katakana
Tetapi semua itu tertulis di langit mala mini

Maka aku tak akan menyerah
Aku tak akan patah semangat
Hidup berubah lebih cepat dari apa yang kita perkirakan
Dan aku akan menjadi lebih kuat
Sekalipun semuanya tak sesuai rencana
Saat aku berdiri dalam kegelapan
Aku akan senang tiasa percaya
Ada seorang yang selalu menjagaku

Sepertinya aku melihat seberkas cahaya
Dan cahaya itu menyinari jalan hidup ku
Selalu setia menyinari hidupku
Kini aku tak akan takut lagi
Untuk mengikuti kemanapun cahaya itu membawaku pergi
Aku yakin masa lalu telah berlalu
Dan masa kini adalah milik ku
Untuk mewujudkan semua mimpiku

Tak jadi soal apapun kata orang
Tak jadi soal betapa pun lamanya
Percayalah pada dirimu sendiri
Dan aku akan terbang…. Tinggi….

Yang penting adalah “ketulusan hatimu jujurlah pada dirimu sendiri dan ikutilah kata hatimu”.

Sumber :
Film “Raise your Voice” thn 2004

Karangan Bebas 1



Orang yang terakhir kali berdiri di sana……

Akhirnya, aku sampai ditepisana. Kulihat jelas semua oramennya. Dan aku hanya tersenyum kecil.

Diluar, matahari bersinar di satu sisi, tapi cahayanya lemah. Dan salju menumpuk disekitar sisi jalan yang terlihat. Beberapa yang lain berjatuhan dengan anggun. Tapi, tidak dingin. Entah kenapa, tidak dimgin.

Tempat ini tidak dapat aku jelaskan apa jenisnya. Ini seperti sebuah tempat dibawah gunung es. Hanya putih, putih, yang terlihat di mana-mana. Lekukan-lekukan tanah dan oh ya, yang paling aneh, adalah pohon-pohon yang berwarna biru.

Rasanya sunyi…

Tidak ada siapa-siapa di sana…

Aku merasa kesunyian ini adalah yang paling hening dalan hidupku. Aku merasa seperti jiwa yang baru keluar ke bumi, dan tersesat entah dimana. Aku hanya diam saja, memperhatikan daun-daun pohon biru itu berguguran pelan.

Lalu, kupandangin langit lagi. Kurasakan salju-salju itu menimpa wajuhku pelan-pelan, membelaiku. Mereka berkilauan disinari matahari lembuh. Berkilauan dalam tujuh warna, seperti pelangi.

Ah, pelangi….

Iris….

Entah kenapa nama itu yang pertama kali ku ingat disini. Entah kenapa aku langsung mengingatnya saat melihat biasan warna pelangi. Dia, yang diam-diam dengan tenang tertidur dalam jiwaku.

Lalu aneh, aku merasa ada sebuah lagu yang terdengar pelan. Tanpa musik, tanpa orchestra. Terdengar sayup-sayup dan indah. Seperti nyanyian kecil di keheningan yang luar biasa. Saat angina berhembus pelan tanpa suara, saat daun-daun berkibas dengan tenang.

Aku terdiam sambil menutup mata. Suara itu begitu indh, menggaung pelan di antara salju-salju yang turun. Aku merasakan dadaku terasa hangat, serasa tenggelam dalam suatu perasaan yang lebih hangat dari yang pernah ku alami sebelumnya.

Suara itu terasa semakin dekat…. Semakin hangat….

Sampai aku merasakan pelukan yang menyentuh erat punggung ku. Rasanya setiap sel dari tubuh ingin terbang dan bercahaya. Rasa nyaman dan segala macam perasaan aneh menjalar di sekujur tubuh ku. Aku tidak tahu itu siap, tapi rasa ini sulit ku lupakan….

Dia memeluk punggung ku begitu lama, kurasakan tangannya yang mungil menyentuh tanganku. Di genggamnya erat-erat tanganku itu rasanya semua rasa letih itu terlupakan….

Lalu aku berusaha berbalik, ingin melihat itu siapa, ku putarkan tubuhku pelan. Dia tidak memberontak, dia tidak berteriak. Tangannya melepaskan tubuhku.

Kupandang dekat-dekat seseorang yang ada di depanku itu…

Dia tersenyum kecil. Berdiri dengan anggun di antara tumpukan salju. Rambutnya yang panjang hitam, di embus angina pelan-pelan. Terdapat sayap seputih salju di punggungnya. Dia memakai sebuah gaun putih panjang.

Rasanya aku ingin menangis, berteriak, dan tertawa dalam waktu yang bersamaan. Aku merasa nyanyian itu terdengar sekali lagi, mengibaskan banyak hal di depanku. Kenangan-kenangan, perasaan… yang membeku dalam waktu, yang membiasakan warna-warna lembut, selembut salju.

Aku berlari ke arahnya dengan perasaan yang ingin meledak seutuhnya melebur seluruhnya. Menari dalam setiap baying mentari yang tersisa.

Kupeluk tubuhnya erat-erat. Kuhempaskan tubuhku ke arahnya. Kubiarkan setiap hal beribas dan berembus pelan, kubiarkan rasa hangat dan kasih meledak, membiasakan warna-warnanya di langit. Tubuhku bergetar hebat, kuremas lembut rambutnya. Dia hanya membelai rambutku pelan sambil mendekapku lebih erat lagi.

“Iris…. Iris…. Iris….” Ucapku pelan, berbisik dengan suara bergetar

“Iris…. Iris…. Ini Leo….”

Lalu, kami terus berpelukan

Lama sekali…

Sumber :
Novel “hujan pun berhenti…..”
ciptaan : Farida Susanty

METODE ILMIAH



Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur
Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
  1. Memilih dan mendefinisikan masalah
  2. Survey terhadap data yang tersedia
  3. Memformulasikan hipotesa
  4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
  5. Mengumpulkan data primer
  6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
  7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
  8. Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
  1. Merumuskan masalah.
  2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
  3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
  4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
  5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
  6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori

Contoh Kasus

SITUBONDO, KOMPAS.com - Setelah satu pekan harga bawang putih terus merangkak naik hingga mencapai ke level  Rp 100 ribu perkilogram, dua hari terakhir ini harga komoditi tersebut mulai turun hingga ke level Rp 40 ribu perkilogram di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
Penurunan harga tersebut terjadi setelah pasokan bawang putih ke Situbondo mulai lancar dan stabil. Selain itu, harga bawang merah kualitas super juga ikut-ikutan turun dari harga sebelumnya yang mencapai ke level Rp 40 ribu perkilogram, saat ini menjadi Rp 25 ribu perkilogram.
Menurut Aminah (47), salah seorang pedagang pasar tradisional, turunnya harga bawang putih karena pasokan bawang putih mulai lancar dari pengepul ke pedagang.
"Saat ini pasokan bawang putih dari pengepul  sudah mulai lancar  ke sejumlah pedagang di Situbondo, sehingga dengan banyaknya setok bawang putih, kondisi tersebut mempengaruhi turunnya harga bawang putih. Apalagi informasinya pemerintah sudah mulai melakukan impor bawang putih," terangnya, Minggu (17/3/2013).
Meski harga bawang putih dan bawang merah diketahui sudah mulai turun dalam dua terakhir ini, namun harga dua komoditi tersebut masih dikeluhkan oleh warga.
"Meski harganya mulai turun, namun harga bawang putih sebesar Rp 40 ribu perkilogram itu masih memberatkan kalangan ibu rumah tangga. Selain itu, harga bawang merah sebesar Rp 25 ribu perkilogramnya juga masih mahal. Dengan masih mahalnya dua komoditi tersebut, saya terpaksa membeli dengan cara eceran. Padahal sebelum harganya naik, saya membeli setengah kilogram setiap minggunya," ujar Mardiyah (46), salah seorang ibu rumah tangga Desa/Kecamatan Mangaran.
Editor :
Benny N Joewono

Analisis Metode Ilmiah

·         Pengambilan Konsep
“Kenaikan harga bawamg putih”

·         Kesimpulan sementara (Hipotesis)
Setelah satu pekan harga bawang putih terus merangkak naik hingga mencapai ke level  Rp 100 ribu perkilogram, dua hari terakhir ini harga komoditi tersebut mulai turun hingga ke level Rp 40 ribu perkilogram di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu.

·         Verifikasi atau pembuktian hipotesis
Penurunan harga tersebut terjadi setelah pasokan bawang putih ke Situbondo mulai lancar dan stabil. Selain itu, harga bawang merah kualitas super juga ikut-ikutan turun dari harga sebelumnya yang mencapai ke level Rp 40 ribu perkilogram, saat ini menjadi Rp 25 ribu perkilogram.
Menurut Aminah (47), salah seorang pedagang pasar tradisional, turunnya harga bawang putih karena pasokan bawang putih mulai lancar dari pengepul ke pedagang.
"Saat ini pasokan bawang putih dari pengepul  sudah mulai lancar  ke sejumlah pedagang di Situbondo, sehingga dengan banyaknya setok bawang putih, kondisi tersebut mempengaruhi turunnya harga bawang putih. Apalagi informasinya pemerintah sudah mulai melakukan impor bawang putih," terangnya, Minggu (17/3/2013).
Meski harga bawang putih dan bawang merah diketahui sudah mulai turun dalam dua terakhir ini, namun harga dua komoditi tersebut masih dikeluhkan oleh warga.
"Meski harganya mulai turun, namun harga bawang putih sebesar Rp 40 ribu perkilogram itu masih memberatkan kalangan ibu rumah tangga. Selain itu, harga bawang merah sebesar Rp 25 ribu perkilogramnya juga masih mahal. Dengan masih mahalnya dua komoditi tersebut, saya terpaksa membeli dengan cara eceran. Padahal sebelum harganya naik, saya membeli setengah kilogram setiap minggunya," ujar Mardiyah (46), salah seorang ibu rumah tangga Desa/Kecamatan Mangaran.

Sumber :

KARANGAN



Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan dapat pula diartikan dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil karangan dapat berupa tulisan cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, musik, dan nyanyian).
Karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan.
Terdapat 3 jenis karangan yaitu :
1.       Karangan Ilmiah
Ada beberapa definisi tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.

Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah:
a.       Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b.      Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c.       Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d.      Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.        Tidak emotif menonjolkan perasaan
g.       Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta
Macam-Macam Karangan Ilmiah:
a.       Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya untuk memenuhi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana.
b.      Kertas kerja, seperti haknya makalah, kertas kerja juga merupakan karangan ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam di bandingkan analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. Jadi, tujuan utanmanya adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
c.       Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Biasanya skripsi ditulis untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana.
d.      Tesis, adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan bari yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggungjawabkan. Tesis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sarjana strata dua (magister).
e.      Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Intinya disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya. Disertasi merupakan karya ilmiah untuk memperoleh gelar doktor

2.       Karangan non ilmiah
Karangan semi ilmiah atau karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. 

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa karya tulis semi ilmiah adalah karya tulis yang isinya menyajikan fakta dan fiksi tetapi di kemas dengan tidak formal. Selain itu, penulisannya tidak sistematis dan analitis seperti karya tulis ilmiah. Bisa juga dikatakan bahwa gaya dan struktur penulisan karya tulis semi ilmiah merupakan gabungan antara karya ilmiah dan non-ilmiah.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu:
a.       Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b.      Fakta yang disimpulkan subjektif
c.       Gaya bahasa formal dan popular
d.      Mementingkan diri penulis
e.      Melebih-lebihkan sesuatu
f.        Usulan-usulan bersifat argumentative
g.       Bersifat persuasive

Macam-Macam Karya Tulis Semi Ilmiah:
a.       Artikel, adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
b.      Editorial atau tajuk rencana adalah opini yang berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal, atau controversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.
c.       Opini,adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi. (Lihat: simbol logis pada Induksi matematika).Opini bukanlah merupakan sebuah fakta akan tetapi jika dikemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi maka opini akan berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
d.      Feuture, adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca.
e.      Reportase, adalah laporan lengkap ataupun interpretatif (telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi pemberitaan) ataupun berupa pemberitaan penyelidikan (investigatif reporting) yang merupakan pengkajian fakta-fakta lengkap dengan latar belakang, trend/ kecenderungan, yang mungkin terjadi pada masa mendatang.

3.       Karangan semi ilmiah
Karangan non-ilmiah atau karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut :
a.       Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran
b.      Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR,Periklanan)
c.       Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
d.      Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
e.      Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.

Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) :
Variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/ menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
Secara ringkas ciri-ciri karya tulis ilmu pengetahuan yang non-ilmiah adalah :
a.       Menyajikan fakta pribadi yang sifatnya subjektif. Karya tulis  ilmu pengetahuan yang non-ilmiah tidak mengemukakan aplikasi hukum alam yang berlaku pada situasi yang spesifik. Karya tulis  ilmu pengetahuan yang non-ilmiah itu memuat praduga, emosi, prasangka, perasaan, dan seterusnya. Kesemuanya adalah fakta pribadi, yang tidak dapat diperiksan kebenarannya.
b.      Usulan-usulan berupa terkaan-terkaan dan mengharapkan efek seperti yang dikehendaki penulis.
c.  Kadang-kadang kata-kata yang dimuat sukar dikenali, dan alasan-alasan yang dikemukakan mendorong atau mengajak pembaca untuk menarik kesimpulan seperti yang dikehendaki penulis.
d.  Pandangan pandangan penulis tidak didukung oleh fakta umum, dan memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
e.      Topiknya dapat bervariasi tetapi semua informasi diperoleh dari apa yang dipikirkan seseorang.
f.      Karya tulis  ilmu pengetahuan yang non-ilmiah itu umumnya berisi usulan usulan yang argumentatif. Oleh karena karangan-karangan itu ditulis berdasar fakta pribadi, maka fakta itu tidak mungkin berbicara sendiri.
g.  Karya tulis  yang non-ilmiah itu bersifat persuasif, berisi kayakinan-keyakinan penulis yang mendorong pembaca untuk mengubah pendapatnya melalui ajakan, padahal keyakinan itu sendiri tidak ilmiah.
h.      Karena penulis karya tulis  non-ilmiah itu bermotif mementingkan diri sendiri, maka penulis sering melebih-lebihkan sesuatu. Semua karya tulis  ilmu pengetahuan itu ditulis berdasar fakta. Karya tulis  yang ditulis berdasar fakta umum adalah karya tulis  ilmu pengetahuan yang ilmiah, sedangkan yang ditulis berdasar fakta pribadi disebut karya tulis ilmu pengetahuan yang non-ilmiah
Macam-macam karya non ilmiah :
a.       Dongeng
Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.
b.      Cerpen
Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padadan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
c.       Novel
Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.
d.      Drama
Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
e.      Roman
Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

Kesimpulan perbedaan karang ilmiah dengan semi ilmiah
Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam bahasa resmi yaitu menetapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesatuan diksi, kesatuan kalimat, kesatuan paragraph, menggunakan kata ganti orang pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, melainkan kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan kontasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah. Terdapat tiga bagian dalan konvensi penulisan karang ilmiah yaitu awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body) dan bagian akhir karangan (reference matter). Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah atau ilmiah popular dan non ilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.

Kesimpulan perbedaan karang ilmiah dengan karangan non ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nol ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini ada juga sebaian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan non fiksi. Terlepas dari bervariasinya penalaran tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun non ilmiah atau fiksi dan non fiksi, kedua-duanya memiliki perbedaan yang segnifikan. Perbedaan-perbedaan yang dumaksud dapat dicermati dari beberapa aspek :
·         Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Factual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
·         Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis
Artinya, dalam membahasan masalah digunakan metode atau cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melaui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
·         Dalam pembahasannya tlisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah.
·         Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis :
1.       Karangan Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi :
·         Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
·         Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
·         Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
·         Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

2.       Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi ;
·         Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
·         Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
·         Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
·         Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis

3.       Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi :
·         Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
·         Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
·         Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
·         Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
·         Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

4.       Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Ciri-ciri/ karakteristik karangan persuasi :
·         Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang
diharapkan penulisnya.
·         Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang
memungkinkan pembaca terpengaruh.
·         Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.
·         Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu.
·         Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif.

5.       Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi :
·         Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
·         Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
·         Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
·         Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
·         Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Sumber :