BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Kerangka Teori
1.1.1
Pengertian
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah
segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan
oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan
keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan
pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat
diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang
nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka
harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan
antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke
pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan
menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat
dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat
terus hidup.
Menurut Kotler (2002:83)
definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada
konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat
terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya
pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta
pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan
makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari
beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun
hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:
·
Kualitas meliputi usaha
memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.
·
Kualitas mencakup produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan.
·
Kualitas merupakan
kondisi yang selalu berubah.
1.1.2
Pengertian
Kepuasan Pelanggan
Menurut Philip
Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu
produk dengan harapannya.
Menurut Band (dalam
Nasution, 2005) mengatakan bahwa
kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan
kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi
harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai.
Konsumen yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan
mencari perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya. Dari berbagai
pendapat di atas dapat disimpulkan definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan
harapannya.
Oliver (dalam Peter dan Olson, 1996) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah
rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi
harapan tidak cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan perasaan yang terbentuk
mengenai pengalaman pengkonsumsian. Westbrook & Reilly (dalam Tjiptono, 2005)
mengemukakan bahwa kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap
pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dibeli.
Gaspers (dalam Nasution, 2005) mengatakan bahwa kepuasan konsumen sangat
bergantung kepada persepsi dan harapan konsumen. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain :
·
Kebutuhan dan
keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakankonsumen ketika sedang
mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk.
·
Pengalaman masa
lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
·
Pengalaman dari
teman-teman.
1.1.3
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan
yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan
membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal :
Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
1.1.4
Pengukuran Kepuasan Konsumen
Menurut Philip
Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran
Untuk mengidentifikasikan masalah maka perusahaan
harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan
kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.
b. Survei kepuasan konsumen
Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara
survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara pribadi. Dengan metode
ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan menunjukkan perhatiannya
kepada konsumen.
c. Ghost Shopping
Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang
bersangkutan.
d. Analisis kehilangan
konsumen
Tingkat kehilangan konsumen
menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan
seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti
mengkonsumsi produk kita.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35),
metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka
mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan
masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan
dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d.
Responden dapat diminta
untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya
setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.
1.1.5
Mempertahankan
pelanggan
Mencari pelanggan
baru jauh lebih mahal dari pada mempertahankan yang sudah ada.
Pelayanan pelanggan lebih dari sekedar menjaga pelanggan puas. Ini adalah tentang mempertahankan aliran pendapatan bisnis anda. Seorang pelanggan hilang berarti kehilangan pendapatan dan pelanggan tidak puas dapat merusak reputasi bisnis.
Pelayanan pelanggan lebih dari sekedar menjaga pelanggan puas. Ini adalah tentang mempertahankan aliran pendapatan bisnis anda. Seorang pelanggan hilang berarti kehilangan pendapatan dan pelanggan tidak puas dapat merusak reputasi bisnis.
1. Cara Pelayanan pelanggan yang efektif adalah:
·
Memahami
kebutuhan pelanggan
·
Memberikan pelayanan
prima
·
Membuat kotak dan
tindak lanjut secara berkelanjutan.
Dalam persaingan pasar yang sengit adalah
masuk akal untuk menyediakan pelayanan yang prima. Pelanggan mengambil
keputusan pembelian berdasarkan nilai-nilai seperti pelayanan yang mereka
terima, bukan hanya sekedar harga, kualitas dan ketersediaan. Pemilik bisnis
harus memastikan semua karyawan atau orang yang terlibat dalam bisnis mempunyai
komitmen untuk pelayanan pelanggan yang prima. Ini adalah ide yang baik untuk:
·
Membangun
pelayanan prima ke dalam bisnis
·
Menggabungkan
strategi pelayanan pelanggan ke dalam bisnis dan rencana pemasaran.
·
Mengembangkan
budaya kerja yang mencerminkan komitmen untuk pelayanan pelanggan yang baik dan
memastikan pelanggan tahu tentang hal itu.
2. Cara Memahami Kebutuhan Pelanggan
Pelayanan
mempunyai nilai manfaat apabila memahami kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu,
penting untuk mengembangkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan pelanggan. Cara
memahami kebutuhan pelanggan dengan jalan:
·
Meminta pelanggan
tentang pengalaman mereka setelah menggunakan produk, bisa berupa formulir
tanggapan, survey bisnis kepuasan atau pun daftar pertanyaan lisan
bagi pelanggan.
·
Telepon atau
kunjungi pelanggan pada titik-titik kritis - setelah penjualan awal, misalnya -
dan menanyakan apakah produk / jasa memenuhi kebutuhan mereka. Pertimbangkan
agen dari luar untuk mendapatkan umpan balik jika diperlukan.
·
Telepon atau
kunjungi pelanggan jika mereka belum berhubungan dengan Anda untuk beberapa
waktu lamanya. Tanyakan bagaimana bisnis mereka dan memastikan apa saja
kebutuhan mereka yang kurang.
·
Menerima keluhan
pelanggan dan mengatasi pemecahan dengan segera, hal ini untuk menghindari
hilangnya pelanggan dan mencegah pelanggan mengungkapkan keluhan kepada orang
yang lebih banyak lagi.
·
Menyimpan daftar
keluhan pelanggan untuk mengidentifikasi pola dan penyebab ketidakpuasan.
·
Meminta pelanggan
apa lagi yang mereka butuhkan dari Anda.
3. Memberikan Pelayanan Prima
Pertimbangkan
faktor-faktor kunci berkontribusi terhadap pelayanan pelanggan yang prima
antara lain:
·
Ciptakan budaya
kerja fokus pada pelanggan - “Hidup dengan
semangat bahwa pelanggan adalah raja” dan tidak ada yang terlalu sulit ketika
seorang pelanggan ingin atau butuh sesuatu. Pastikan bahwa melayani pelanggan
dengan baik adalah nomor
satu untuk prioritas bisnis.
·
Memberikan
Pengalaman yang komplit - Memastikan
kebutuhan pelanggan terpenuhi dari awal sampai akhir. Mengenal dan
mengatasi karakter pelanggan
sehingga membuat pelanggan merasa dihargai, bahkan setelah proses penjualan
selesai. Misalnya, menawarkan jaminan garansi, instalasi atau dukungan yang
berkelanjutan.
·
Pelayanan prima - memberikan produk / jasa tepat waktu dan
sesuai permintaan.
·
Akuntabilitas - menerima tanggung jawab penuh untuk
menyediakan produk/jasa berkualitas tinggi. Pastikan standar produk/jasa yang
Anda berikan telah ditetapkan.
·
Efisiensi - memberikan produk dan pelayanan dengan
meminimalkan prosedur untuk pelanggan.
·
Jaminan - membuat kepercayaan pelanggan melalui
pendekatan profesional, menunjukkan pengetahuan tentang produk / jasa dan
keunggulan.
·
Perhatian
terhadap detail – mengungkap
segala rincian terkecil dari pelanggan. Tampilkan bisnis Anda peduli dan siap
untuk memberikan perhatian individual kepada pelanggan.
·
Tetap berhubungan - mempertahankan informasi pelanggan tentang
kemajuan dan perkembangan. Tindak lanjut setelah produk / layanan telah diberikan.
·
Strategi
pemulihan - menempatkan
proses di tempat sehingga bisnis mengakui masalah ketika muncul dan mengambil
tindakan untuk memperbaikinya.
·
Tambahkan nilai - eksploitasi bagaimana bisnis dapat
menawarkan sedikit tambahan, seperti memasok produk gratis atau pelayanan
setelah penjualan awal atau menyediakan tindak lanjut informasi berharga.
1.2 Kajian Penelitian Sejenis
1.
Nama :
Ika Sulistiyanti
NPM :
10206460
Fakultas : Ekonomi Manajemen / S1
Pembimbing :
S. Tiwi Anggraeni, S.E, M.M
Tahun :
2009
Judul :
“Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Klinik
Rawa Banteng”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsumen
merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh klinik Rawa Banteng.
Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas jasa yang
mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan, analisis
keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis berwujud.
Dengan menggunakan metode pemilitian chi kuadrat.
2.
Nama :
Maureen Frida Three Andiny
NPM :
10206597
Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Pembimbing :
Sri. KKurniasih Agustin S.E, M.M
Tahun :
2010
Judul :
“Analisis
Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kesehatan pada Klinik 24 Jam Rawasari”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh klinik
24 jam Rawasari. Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas
jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan, analisis
keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis berwujud.
Dengan menggunakan metode pemilitian chi kuadrat.
3.
Nama :
Dudi Hikmatulah
NPM :
10206270
Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Pembimbing :
Handayani, S.E, M.M
Tahun :
2009
JuduL :
“Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Klinik Ar- rahim Nagrak”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh klinik
Ar-rahim Nagrak. Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu
kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan,
analisis keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis
berwujud. Dengan menggunakan metode pemilitian chi kuadrat.
Kesimpulan :
Dari ketiga
analisis jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa konsumen merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh masing-masing klinik yang mereka kunjungi untuk
melakukan test kesehatan. Dari ketiga analisis tersebut rata-rata menggunakan
analisi jurnal yang menggunakan lima dimensi penentu kualitas jasa yang
mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan, analisis
keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis berwujud.
3.1 Alat Analisi
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulis ilmiah
ini penulis menggunakan metode dan analisis yaitu :
1. Metode Skala Likert
Didalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan skala
likert yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur variable penelitian
seperti sikap, pendapat, persespsi social seseorang atau kelompok. Responden
diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah
katagori tertentu. Dalam hal ini digunakan tingkatan yang terdiri dari sangat
puas, puas, cukup puas, tidak puas dan sangat tidaj puas.
Adapun rumus pengujian skala likert yang dipakai
adalah :
NIK = Nilai bobot
∑
katagori penilaian
Keterangan
:
NIK
: Nilai Indeks
Kerja
Nilai
Bobot : katagori penilaian X
bobot masing-masing
∑ : terdapat 5
katagori
2. Metode Chi Square
Pengujian hpotesis mengenai perbandingan antara
frekuesi observasi/ yang benar-benar terjadi/ actual (fo) dengan frekuesi
harapan/ ekspentasi (fe) yang didasarkan atas hipotesis tersebut dengan rumus :
X2
= ∑ (fo – fe) 2
fe
keterangan :
X2 :
Chi square
Fo : frekuensi yang diobservasi
Fe : frekuensi yang diharapkan
Dengan menggunakan tingkat singnifikan/ taraf nyata ( α )
= 0,05. Untuk mencari fe digunakan rumus :
fe
= Pr X Pc X n
keterangan :
Pr : Proposi baris
Pc : Proposi kolom
n : banyak data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar