“Tingkat Kepuasan
Konsumen terhadap Pelayanan di Klinik Dr. Rahman Medical Center”
1. Latar Belakang Masalah
Kunci keberhasilan penyelenggaraan jasa kesahatan adalah
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan menjawab segala kebutuhan dan
permasalahan konsumen setiap saat, di manapun dan dalam kondisi apapun secara
cepat dan tepat. Oleh karena itu setiap organisasi yang bergerak di bidang
pelayanan jasa kesehatan dituntut untuk menempatkan orientasi kepada kepuasan
konsumen sebagai tujuan akhir.
Di era globalisasi saat ini kesehatan adalah hal terpenting
dalam kehidupan, banyak orang yang beranggapan bahwa hidup sehat lebih baik
dibaningkan mempunyahi harta banyak tetapi tidak bisa hidup sehat. Namun banyak
masyarakat kalang menegah kebawah yang masih sulit untuk berobat yang
disebabkan dengan tingginya biaya yang harus mereka keluarkan untuk
berobat. Pemerintah dewasa ini sedang
dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula untuk melakukan perubahan
di segala bidang. Salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Perkembangan klinik pada sekarang ini mengalami peningkatan yang
sangat besar. Pada perkembangannya klinik didirikan umumnya untuk
kebutuhan masyarakat didalam bidang kesehatan
dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan
lengkap untuk masyarakat luas dari berbagai kalangan dengan
sebaik-baiknya.
Semakin banyaknya masyarakat di jakarta , klinik Dr. Rhman Medical
Center diharapkan dapat bersaing dengan rumah sakit bagaimana caranya
untuk dapat menarik konsumen, khususnya pasien. Dengan memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pengunjung klinik, apabila klinik Dr. Rhman Medical Center
telah menerapkan standar pelayanan yang baik maka konsumen tidak akan
segan-segan untuk kembali berobat. Dengan alasan meraka merasa puas tehadap
pelayanan yang telah diberikan, konsumen tidak akan ragu lagi untuk
merekomendasikan kepada calon konsumen lain yang bersifat positif tentang
klinik untuk berobat.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa, maka tingkat
kepuasan pasien atau pelanggan akan sangat berpengaruh terhadap laba
perusahaan. Jika pelanggan merasa terpuaskan oleh kinerja dokter dan perawat di
klinik Dr.
Rhman Medical Center maka pelanggan akan berfikir untuk kembali pada
pelayanan jasa tersebut karena disini pasien atau pelanggan itu merasa, mereka
membayar sesuai yang mereka inginkan.
Fenomena kualitas layanan menjadi tujuan dalam memperbaiki
pemenuhan kepuasan konsumen atas pelayanan yang diterima yaitu terpenuhinya
harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Harapan konsumen yaitu cepat
mendapatkan pelayanan, keinginan konsumen yaitu pelayanan sesuai dengan
jangkauan pembiayaan yang dikenakan, dan kebutuhan konsumen yaitu terpenuhinya
layanan yang berkualitas.
Berdasarkan
uraian tersebut, maka peneliti tertarik memilih judul : “Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap
Pelayanan di Klinik Dr. Rahman Medical Center ”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah yaitu :
a. Bagaimana
kualitas pelayanan yang diberikan oleh klinik Dr. Rahman Medical Center
telah sesuai dengan harapan konsumen ?
b. Bagaimana tanggapan konsumen apakah merasa puas
terhadap pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh klinik Dr. Rahman
Medical Center ?
3. Batasan Masalah
Dalam
penulisan ilmiah, penulis membatasi pada masalah kepuasan konsumen tehadap
kualitas pelayanan klinik Dr. Rahman Medical Center, dengan menggunakan metode
skala likert dan metode chi squere hitung dengan membagikan kuesioner kepada
100 responden konsumen atau pelanggan di klinik Dr. Rahman Medical Center.
4. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini untuk mengetahui :
a. Untuk menggetahui kualitas pelayanan yang
diberikan oleh klinik Dr. Rahman Medical Center telah sesuai dengan harapan
konsumen.
b. Untuk mengetahui tanggapan konsumen apakah
merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh klinik Dr.
Rahman Medical Center.
5. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademis
Dapat memberikan pengetahuan kepada
dosen, mahasiswa dan rekan-rekan yang lainnya mengenai tingkat kepuasan
konsumen atau pelanggan di klinik dan
memberikan informasi kepada rekan-rekan semua mengenai klinik.
b. Manfaat praktis
Dari kuesioner yang disebarkan dan
diisi oleh para responden diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi
objek yang diteliti yaitu klinik Dr. Rahman Medical Center, agar dapat memenuhi
tingkat kepuasan konsumen atau pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan.
6. Kerangka Pemikiran
Kualitas pelayanan menurut Philip kotler (2001) adalah segala hal yang diberikan produsen
kepada konsumen dari mulai penawaran barang sampai barang itu terjual ke tangan
mkonsumen, termaksud diantaranya keramahan, kesabaran dalam melayani konsumen,
dll. Pengertian lain tentang pelayanan adalah semua urusan untuk memuaskan
kebutuhan nasabah dan melampaui segala harapan mereka.
Dari sekian banyak hal yang mempengaruhi kualitas pelayanan J. Supranto, MA (2001) menyebutkan 5
indikator penentu kualitas pelayanan :
·
Reliability
( kehandalan )
Yaitu
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang
ditawarkan
·
Responsiveness
( ketanggapan )
Yaitu
respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi : kesigapan karyawan dalam
melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan menangani
keluhan pelanggan
·
Assurance
( keyakinan )
Meliputi
kemampuan karyawan atas pengetahuan produk secara tepat, kualitas
keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, keterampilan
dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam manfaat
jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan.
·
Empathy (
empati )
Yaitu
perhatian secara individu yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti
kemudahaan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi
dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan
pelangganya.
·
Tangibles
(berwujud )
Terukur,
Meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office,
tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan,
kelengkapan peralatan komonikasi dan penampilan
Sedangkan Kepuasan pelanggan menrut Philip kotler (2000) adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan daridari
harapannya. Sedangkan menurut J. Supranto, MA (2001) kepuasan/ ketidak
puasan adalah perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan, seperti
dikelaskan dalam kedua definisi diatas, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi
kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan puas,
jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan amat puas.
7. Teori
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal
ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang
berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang
ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan
konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka
terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan
terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen
dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna
jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap
konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen
tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup.
Menurut Kotler (2002:83)
definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada
konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat
terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya
pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta
pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan
makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari
beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun
hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:
·
Kualitas meliputi usaha
memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.
·
Kualitas mencakup produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan.
·
Kualitas merupakan
kondisi yang selalu berubah.
b. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut Philip Kotler (1997:36)
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan
harapannya.
Menurut Band (dalam Nasution, 2005) mengatakan bahwa kepuasan tercapai ketika
kualitas memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen.
Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan
kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas
terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang
mampu menyediakan kebutuhannya. Dari berbagai pendapat di atas dapat
disimpulkan definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya.
Oliver (dalam
Peter dan Olson, 1996) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika
emosi yang mengelilingi harapan tidak cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan
perasaan yang terbentuk mengenai pengalaman pengkonsumsian. Westbrook &
Reilly (dalam Tjiptono, 2005) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen merupakan
respon emosional terhadap pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa
yang dibeli.
Gaspers (dalam
Nasution, 2005) mengatakan bahwa
kepuasan konsumen sangat bergantung kepada persepsi dan harapan konsumen.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara
lain :
·
Kebutuhan dan
keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakankonsumen ketika sedang
mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk.
·
Pengalaman masa
lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
·
Pengalaman dari
teman-teman.
c. Macam-macam
atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan
yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan
membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal :
Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
d. Pengukuran
Kepuasan Konsumen
Menurut
Philip Kotler (1997:38) ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran
Untuk mengidentifikasikan masalah
maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara
menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi
perusahaan.
b. Survei kepuasan konsumen
Survei kepuasan konsumen dapat
dilakukan dengan cara survei melalui pos surat, telephone, maupun wawancara
pribadi. Dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi 2 arah dan
menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.
c. Ghost Shopping
Metode ini digunakan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan
perusahaan yang bersangkutan.
d. Analisis kehilangan
konsumen
Tingkat
kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan
konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen
tersebut berhenti mengkonsumsi produk kita.
Menurut Fandy Tjiptono
(1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat
dengan cara :
·
Pengukuran dapat dilakukan
secara langsung dengan pertanyaan.
·
Responden diberi pertanyaan
mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa
besar yang dirasakan.
·
Responden diminta untuk
menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan
dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan
dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan
yang mereka sarankan.
·
Responden dapat diminta
untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya
setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen.
e. Mempertahankan pelanggan
Mencari
pelanggan baru jauh lebih mahal dari pada mempertahankan yang sudah ada.
Pelayanan pelanggan lebih dari sekedar menjaga pelanggan puas. Ini adalah tentang mempertahankan aliran pendapatan bisnis anda. Seorang pelanggan hilang berarti kehilangan pendapatan dan pelanggan tidak puas dapat merusak reputasi bisnis.
Pelayanan pelanggan lebih dari sekedar menjaga pelanggan puas. Ini adalah tentang mempertahankan aliran pendapatan bisnis anda. Seorang pelanggan hilang berarti kehilangan pendapatan dan pelanggan tidak puas dapat merusak reputasi bisnis.
1. Cara Pelayanan pelanggan yang efektif adalah:
·
Memahami kebutuhan
pelanggan
·
Memberikan
pelayanan prima
·
Membuat kotak dan
tindak lanjut secara berkelanjutan.
Dalam persaingan pasar yang sengit adalah
masuk akal untuk menyediakan pelayanan yang prima. Pelanggan mengambil
keputusan pembelian berdasarkan nilai-nilai seperti pelayanan yang mereka
terima, bukan hanya sekedar harga, kualitas dan ketersediaan. Pemilik bisnis
harus memastikan semua karyawan atau orang yang terlibat dalam bisnis mempunyai
komitmen untuk pelayanan pelanggan yang prima. Ini adalah ide yang baik untuk:
·
Membangun
pelayanan prima ke dalam bisnis
·
Menggabungkan
strategi pelayanan pelanggan ke dalam bisnis dan rencana pemasaran.
·
Mengembangkan
budaya kerja yang mencerminkan komitmen untuk pelayanan pelanggan yang baik dan
memastikan pelanggan tahu tentang hal itu.
2. Cara Memahami Kebutuhan Pelanggan
Pelayanan
mempunyai nilai manfaat apabila memahami kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu,
penting untuk mengembangkan pemahaman yang baik tentang kebutuhan pelanggan. Cara
memahami kebutuhan pelanggan dengan jalan:
·
Meminta pelanggan
tentang pengalaman mereka setelah menggunakan produk, bisa berupa formulir
tanggapan, survey bisnis kepuasan atau pun daftar pertanyaan lisan
bagi pelanggan.
·
Telepon atau
kunjungi pelanggan pada titik-titik kritis - setelah penjualan awal, misalnya -
dan menanyakan apakah produk / jasa memenuhi kebutuhan mereka. Pertimbangkan
agen dari luar untuk mendapatkan umpan balik jika diperlukan.
·
Telepon atau
kunjungi pelanggan jika mereka belum berhubungan dengan Anda untuk beberapa
waktu lamanya. Tanyakan bagaimana bisnis mereka dan memastikan apa saja
kebutuhan mereka yang kurang.
·
Menerima keluhan
pelanggan dan mengatasi pemecahan dengan segera, hal ini untuk menghindari
hilangnya pelanggan dan mencegah pelanggan mengungkapkan keluhan kepada orang
yang lebih banyak lagi.
·
Menyimpan daftar
keluhan pelanggan untuk mengidentifikasi pola dan penyebab ketidakpuasan.
·
Meminta pelanggan
apa lagi yang mereka butuhkan dari Anda.
3. Memberikan Pelayanan Prima
Pertimbangkan
faktor-faktor kunci berkontribusi terhadap pelayanan pelanggan yang prima
antara lain:
·
Ciptakan budaya
kerja fokus pada pelanggan - “Hidup dengan
semangat bahwa pelanggan adalah raja” dan tidak ada yang terlalu sulit ketika
seorang pelanggan ingin atau butuh sesuatu. Pastikan bahwa melayani pelanggan
dengan baik adalah nomor
satu untuk prioritas bisnis.
·
Memberikan Pengalaman
yang komplit - Memastikan
kebutuhan pelanggan terpenuhi dari awal sampai akhir. Mengenal dan
mengatasi karakter pelanggan
sehingga membuat pelanggan merasa dihargai, bahkan setelah proses penjualan
selesai. Misalnya, menawarkan jaminan garansi, instalasi atau dukungan yang
berkelanjutan.
·
Pelayanan prima - memberikan produk / jasa tepat waktu dan
sesuai permintaan.
·
Akuntabilitas - menerima tanggung jawab penuh untuk
menyediakan produk/jasa berkualitas tinggi. Pastikan standar produk/jasa yang
Anda berikan telah ditetapkan.
·
Efisiensi - memberikan produk dan pelayanan dengan
meminimalkan prosedur untuk pelanggan.
·
Jaminan - membuat kepercayaan pelanggan melalui
pendekatan profesional, menunjukkan pengetahuan tentang produk / jasa dan
keunggulan.
·
Perhatian
terhadap detail – mengungkap
segala rincian terkecil dari pelanggan. Tampilkan bisnis Anda peduli dan siap
untuk memberikan perhatian individual kepada pelanggan.
·
Tetap berhubungan - mempertahankan informasi pelanggan tentang
kemajuan dan perkembangan. Tindak lanjut setelah produk / layanan telah
diberikan.
·
Strategi
pemulihan - menempatkan
proses di tempat sehingga bisnis mengakui masalah ketika muncul dan mengambil
tindakan untuk memperbaikinya.
·
Tambahkan nilai - eksploitasi bagaimana bisnis dapat
menawarkan sedikit tambahan, seperti memasok produk gratis atau pelayanan
setelah penjualan awal atau menyediakan tindak lanjut informasi berharga.
8. Penenlitian Terdahulu
a.
Nama :
Ika Sulistiyanti
NPM :
10206460
Fakultas : Ekonomi
Manajemen / S1
Pembimbing : S. Tiwi Anggraeni, S.E, M.M
Tahun :
2009
Judul :
“Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Klinik
Rawa Banteng”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan
:
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan
oleh klinik Rawa Banteng. Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi
penentu kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis
kehandalan, analisis keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan
analisis berwujud. Dengan menggunakan metode pemilitian chi kuadrat.
b.
Nama :
Maureen Frida Three Andiny
NPM :
10206597
Fakultas :
Ekonomi/ Manajemen
Pembimbing : Sri. KKurniasih Agustin S.E, M.M
Tahun :
2010
Judul :
“Analisis
Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kesehatan pada Klinik 24 Jam Rawasari”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan
:
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh
klinik 24 jam Rawasari. Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu
kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan,
analisis keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis
berwujud. Dengan menggunakan metode pemilitian chi kuadrat.
c.
Nama :
Dudi Hikmatulah
NPM :
10206270
Fakultas :
Ekonomi/ Manajemen
Pembimbing : Handayani, S.E, M.M
Tahun :
2009
JuduL :
“Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Klinik Ar- rahim Nagrak”
Dalam penulisan ilmiahnya menuliskan
:
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh klinik
Ar-rahim Nagrak. Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu
kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan,
analisis keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis
berwujud. Dengan menggunakan metode pemilitian chi kuadrat.
Kesimpulan :
Dari ketiga analisis jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa konsumen
merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh masing-masing klinik yang
mereka kunjungi untuk melakukan test kesehatan. Dari ketiga analisis tersebut
rata-rata menggunakan analisi jurnal yang menggunakan lima dimensi penentu
kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisis kehandalan,
analisis keresponsifan, analisis keyakinan, analisis empati dan analisis
berwujud.
9. Hipotesis
Hipotesis
dalam penulisan ini :
Ho : konsumen klinik Dr. Rahman
Medical Center merasa tidak puas
terhadap pelayanan yang diberikan
Ha : konsumen klinik Dr. Rahman
Medical Center merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
Dalam
penulisan ini ilmiah ini penulis mempunyai dugaan sementara bahwa pasien atau
konsumen klinik Dr. Rahman Medical Center merasa puas terhadap pelayanan jasa
kesehatan yang diberikan oleh klinik tersebut.
10. Metodologi
a. Data dan Sumber Data
·
Jenis Data
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
§ Data Kuantitatif
Data
yang dalam bentuk angka yang dapat dihitung yang diperoleh dari perhitungan
kuesioner yang akan dilakukan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
§ Data kualitatif
Data
yang tidak dapat dihitung atau bukan berupa angka yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan lain dalam perusahaan serta
informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
·
Sumber
Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara
langsung serta pembagian kuesioner bagi konsumen guna mendapatkan informasi
yang terkait langsung dengan situasi dan
kondisi riil pada perusahaan. Data yang dikumpulkan dapat dikategorikan menjadi
dua jenis, yaitu:
§
Data primer
Didapatkan atau dikumpulkan secara langsung melalui
pengamatan pada klinik, yaitu dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada pelanggan atau konsumen yang berobat
di klinik Dr. Rahman Medical Center.
§
Data sekunder
Diperoleh dari media internet, media masa dan lain-lain. Data
sekunder telah tersedia dan dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu berupa
informasi mengenai klinik adapun diperoleh dari analisis
jurnal.
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan, penulis menggunakan metode yaitu :
·
Studi
Keperpustakaan ( Library Research )
Studi pustaka digunakan
untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan topik penelitian dengan cara
membaca dan belajar dari buku-buku ilmu pengetahuan, catatan-catatan,
dokumen-dokumen tertulis, majalah-majalah, dan lain sebagainya. Selain itu
peneliti juga mempelajari penelitian sebelumnya untuk menjadi acuan penelitian
ini.
·
Riset
Lapangan ( Field Research )
Penelitian yang digunakan pada klinik
rawa banteng antara lain :
§
Observasi
Penulis akan menggunakan
observasi partisipasi (participant observation). Keraf (1980: 162) menerangkan bahwa observasi adalah pengamatan
langsung kepada suatu objek yang akan diteliti. Sedangkan menurut Usman dan Akbar (2008:54) observasi
partisipasi ialah jika observer terlibat langsung secara aktif dalam objek yang
diteliti. Dengan melakukan pengarahan langsung dang mengumpulkan
informasi serta data dari konsumen.
§
Wawancara
Menurut
Keraf (1980: 161), wawancara adalah suatu cara untuk
mengumpulkan data dengan menanyakan langsung kepada seorang informan atau
seorang autoritas. Sedangkan Arikunto
(2006: 146) menjelaskan wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan
oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Penulis
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada bagian informasi, tempat
pendaftaran pasien yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini untuk memperkuat
data yang telah penulis peroleh.
§
Kuesioner
Menurut Arikunto (2006: 140), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan kuesioner
tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih (Arikunto, 2006:141).
Metode pengumpulan data melalui dafrtar pertanyaan yang diajukan kepada
pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti oleh
penulis sendiri sebanyak 100 responden.
c. Pengukuran Variabel
Untuk mempermudah pengujian terhadap
analisis yang di gunakan adalah menggunakan skala likert. Cara perhitungan yang
digunakan pada skala likert sendiri
adalah dengan menghadapkan seorang responden
dengan beberapa pertanyaan dan kemudian diminta untuk
memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari
kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1
sampai 5, dengan kategori :
§
Bobot 5 :
Sangat Baik/ Sangat Penting
§
Bobot 4 :
Baik/ Penting
§
Bobot 3 :
Cukup Baik/ Cukup Penting
§
Bobot 2 :
Kurang Baik/ Kurang Penting
§
Bobot 1 :
Tidak Baik/ Tidak Penting
§
d. Model Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
penulis ilmiah ini penulis menggunakan metode yaitu :
·
Metode
Skala Likert
Didalam penulisan ilmiah ini penulis
menggunakan skala likert yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur
variable penelitian seperti sikap, pendapat, persespsi social seseorang atau
kelompok. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk
verbal dalam jumlah katagori tertentu. Dalam hal ini digunakan tingkatan yang
terdiri dari sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas dan sangat tidaj puas.
Adapun rumus pengujian skala likert
yang dipakai adalah :
NIK
= Nilai bobot
Keterangan :
NIK : Nilai Indeks Kerja
Nilai
Bobot : katagori penilaian X
bobot masing-masing
∑ : terdapat 5
katagori
·
Metode
Chi Square
Pengujian hpotesis mengenai
perbandingan antara frekuesi observasi/ yang benar-benar terjadi/ actual (fo)
dengan frekuesi harapan/ ekspentasi (fe) yang didasarkan atas hipotesis
tersebut dengan rumus :
X2 = ∑
(fo – fe) 2
fe
Keterangan
:
X2 : Chi square
Fo : frekuensi yang diobservasi
Fe : frekuensi yang diharapkan
Dengan menggunakan tingkat
singnifikan/ taraf nyata ( α ) = 0,05. Untuk mencari fe digunakan
rumus :
fe = Pr X Pc X n
Keterangan
:
Pr : Proposi baris
Pc : Proposi kolom
n : banyak data
Ho ditolak apabila X2 hitung
> X2 tabel
Ho diterima apabila X2
hitung < X2 tabel
Daerah
Penolakan Ho
Dengan menggunakan tingkat signifikan
(α
) 5% atau α
: 0,05 dan dengan hipotesis kerja sebagai berikut :
Ho :
konsumen klinik Dr. Rahman Medical Senter
merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan
Ha :
konsumen klinik Dr. Rahman Medical Senter merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan