BAB II SEGMENTASI PASAR
DAN ANALISIS DEMOGRAFI
A.
SEGMENTASI
PASAR
Defini Segmentasi Pasar oleh beberapa ahli :
·
Pride & Ferrel (1995)
Mengatakan bahwa segmentasi pasar
adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial
dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli
dan sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok
pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa.
·
Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254)
Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya,
lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki
kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar
potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program
pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap
membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli
produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan
mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau
tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok
pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
1. SEGMENTASI DAN KEPUASAN KONSUMEN
Menurut Philip Kotler (1997:36)
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan
harapannya.
Macam-macam
atau Jenis kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan
Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian
suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan
Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat
tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi
pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi
beberapa segmen berdasarkan :
·
letak geografis
·
volume pembelian demografis
·
produk yang dibeli
·
sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda
terhadap organisasi.
Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah
produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan
(Amir, 2005). Kotler (2000) mengatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja produk yang ia
rasakan dengan harapannya. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan
definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja .produk yang dia rasakan dengan harapannya.
Komponen Kepuasan Konsumen
Menurut Giese & Cote (2000) sekalipun banyak
definisi kepuasan konsumen, namun secara umum tetap mengarah kepada tiga
komponen utama, yaitu:
a. Respon : Tipe dan intensitas
Kepuasan konsumen merupakan
respon emosional dan juga kognitif. Intesitas responnya mulai dari sangat puas
dan menyukai produk sampai sikap yang apatis terhadap produk tertentu.
b. Fokus
Fokus pada performansi objek
disesuaikan pada beberapa standar. Nilai standar ini secara langsung berhubungan
dengan produk, konsumsi, keputusan berbelanja, penjual dan toko.
c. Waktu respon
Respon terjadi pada waktu
tertentu, antara lain : setelah konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa,
berdasarkan pengalaman akumulatif. Durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama
respn kepuasan itu berakhir.
2. SEGMENTASI DAN PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah kemampuan
perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat
dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan
hasil kinerja perseroan.
a. Tingkatkan
Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan
menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi.
Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin
tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi
Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b. Fokus Pada
“Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa
sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan
pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah
Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu
Anda.
c. Berdayakan
Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting
dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek
manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan
organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang
efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
d. Pertajam
Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan
organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula
kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang
lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas
bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola
organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi
tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e. Kompensasi
Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar
lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi
organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan,
maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi
organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah
maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan
kinerja.
Hubungan antara kepuasan pelanggan dan
profitabilitas sangatlah erat. Studi yang menunjukkan hal ini, terutama
sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak. Secara logikapun,
pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya hubungan antara dua hal ini.
Pelanggan yang puas cenderung loyal. Tingkat loyalitas inilah yang sesungguhnya
bertanggung jawab terhadap tingkat profitabilitas. Pelanggan yang loyal,
cenderung membeli lebih banyak. Mereka juga cenderung mudah melakukan pembelian
cross-selling atau add-on selling.
Karena hubungannya dengan tingkat profitabilitas,
maka kepuasan pelanggan adalah asset yang berharga. Oleh karena itu, setiap
upaya atau program untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, pada dasarnya adalah
suatu investasi. Karena bersifat investasi, maka ada kemungkinan, usaha untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan tidaklah optimal. Perusahaan bisa over
investment atau under investment.
B.
RENCANA
PERUBAHAN
1. ANALISIS KONSUMEN DAN KEBIJAKAN SOSIAL
Analisis
konsumen
Berguna untuk melihat bagaimana
konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Proses pengambilan keputusan yang
dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
·
Analisis
Kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu
untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya
sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul,
sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat
media massa, brosur, dan lain-lain.
·
Pencarian
Informasi.
Setelah kebutuhan itu dirasakan,
konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
·
Evaluasi
Alternatif.
Konsumen kemudian mengadakan evaluasi
terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat
yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
·
Keputusan
Pembelian.
Konsumen memutuskan untuk membeli merek
tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
·
Sikap
Paska Pembelian.
Sikap paska pembelian menyangkut
sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah
dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau
tidak.
Analisis
Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis)
dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan
kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan
kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan
pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis
kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada
konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang
telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi
pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang
berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi
kebijakan sosial yang telah diterapkan.
Penelaahan
terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang
dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
·
Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan
untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
·
Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau
kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan
salah.
·
Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan
landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
2. PERUBAHAN STRUKTUR PASAR KONSUMEN
Struktur
Pasar Konsumen dibagi menjadi :
·
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna
terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk
yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah
seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar
persaingan sempurna :
ü
Jumlah penjual dan pembeli banyak
ü
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip
satu sama lain
ü
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
ü
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
(demand and supply)
ü
Posisi tawar konsumen kuat
ü
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
ü
Sensitif terhadap perubahan harga
ü
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
·
Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi
manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
ü
Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang
berbeda
ü
Mirip dengan pasar persaingan sempurna
ü
Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
ü
Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit
kekuatan merubah harga
ü
Relatif mudah keluar masuk pasar
·
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
oligopoli :
ü
Harga produk yang dijual relatif sama
ü
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci
sukses
ü
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya
yang besar
ü
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
·
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di
dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya
seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta
api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
ü
Hanya terdapat satu penjual atau produsen
ü
Harga dan jumlah kuantitas produk yang
ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar