A.
PENGARUH KELOMPOK REFERENSI
Kelompok
referensi disebut juga sebagai kelompok acuan. Kelompok referensi merupakan
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seorang secara
langsung atau tidak langsung. Kelompok referensi ini berguna sebagai referensi
seseorang dalam pengambilan keputusan dan sebagai dasar pembandingan bagi
seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi
perilaku. Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keakraban, ekspos terhadap
seseorang (Mere Exposure), dan kepaduan kelompok.
Jenis–jenis kelompok referensi berdasarkan
pengelompokannya, yaitu:
1. Menurut intensitas interaksi dan kedekatannya:
·
Kelompok primer
·
Kelompok sekunder
2. Menurut legalitas keberadaan:
·
Kelompok formal
·
Kelompok informal
3. Menurut status keanggotaan dan pengaruh:
·
Kelompok aspirasi
·
Kelompok disosiasi
·
Primary/secondary
·
Membership
Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut,
kelompok rujukan harus melakukan hal–hal berikut ini:
1.
Memberitahukan atau mengusahakan agar orang
menyadari adanya suatu produk/merk khusus.
2.
Memberikan kesempatan pada individu
untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok.
3.
Mempengaruhi individu untuk mengambil
sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kelompok.
4.
Membenarkan keputusan untuk memakai
produk-produk yang sama dengan kelompok.
Kelompok-kelompok acuan memberikan
pengaruh:
1.
Pengaruh
informasional (informational influence)
Kelompok
acuan akan mempengaruhi pilihan produk atau merk dari seorang konsumen karena
kelompok acuan tersebut sangat dipercaya sarannya karena memiliki pengetahuan
dan informasi yang lebih baik. Hal ini terjadi ketika seseorang meniru perilaku
dan pendapat dari anggota suatu kelompok acuan yang memberikan informasi yang
berguna. Informasi ini dapat disajikan secara verbal maupun melalui demonstrasi
langsung. Pengaruh tersebut antara lain:
·
Individu-individu mencari informasi tentang
beragam merek dari kelompok experts professional atau independen.
·
Individu-individu mencari informasi dari orang
yang bekerja dengan produk, sebagai seorang profesional.
·
Individu-individu mencari merek sehubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman (seperti bagaimana performan merek A
dibandingkan dengan merek B) dari teman, tetangga atau asosiasi pekerja yang
mempunyai informasi yang realibel tentang merek.
·
Memilih merek individual yang dipengaruhi oleh
observasi sebuah persetujuan tertutup dari sebuah agen testing indipenden.
·
Observasi individu-individu yang ahli dalam
memberikan pengaruh terhadap pilihan merek seseorang.
2. Pengaruh normatif (normative influence)
Pengaruh Normatif adalah pengaruh dari
kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus
dipatuhi dan diikuti. Pengaruh ini terjadi jika individu mengikuti ketentuan
acuan kelompok dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau menghindari hukuman.
Pengaruh tersebut di antaranya :
·
Supaya dia memuaskan harapan asosiasi teman
sekerja, keputusan individu membeli sebuah merek khusus yang dipengaruhi oleh
referensi mereka.
·
Keputusan individu membeli sebuah merek khusus
dipengaruhi preferensi masyarakat dimana dia berinteraksi.
·
Keputusan individu membeli sebuah merek khusus
dipengaruhi oleh preferensi anggota keluarga.
·
Hasrat untuk memuaskan harapan orang lain yang
mempunyai pengaruh yang kuat pada pilihan merek individu.
3. Pengaruh ekspresi-nilai (value expressive
influence)
Kelompok acuan akan mempengaruhi
seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai. Hal ini terjadi
ketika individu merasa turut memiliki dan membentuk nilai dan norma dari suatu
kelompok. Pengaruh tersebut di antaranya:
·
Perasaan individu yang membeli atau
menggunakan sebuah merek khusus akan meningkatkan kepercayaan dirinya.
·
Individu merasakan bahwa orang membeli atau
menggunakan sebuah merek khusus yang mempunyai karakteristik sesuai
keinginannya memiliki.
·
Kadang-kadang individu merasakan bahwa bagus
juga menyukai iklan orang yang menunjukkan penggunaan sebuah merek khusus.
·
Individu merasakan bahwa masyarakat yang
membeli sebuah merek khusus dikagumi atau mewakili yang lainnya.
·
Individu merasakan bahwa membeli sebuah merek
khusus akan membantu menunjukkan kepada orang lain apa yang disukainya.
B.
PENGARUH KATA-KATA
1.
Menurut
Tjiptono (1997), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi :
·
Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran
informasi tertentu.
·
Efek afeksi, yaitu memberikan pengaruh untuk
melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
·
Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola
khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.
2. Menurut Tjiptono (1997), tujuan
komunikasi pemasaran dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam
proses pembelian yang terdiri atas:
·
Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan.
·
Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui
lebih lanjut.
·
Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan
harapannya, khusus dalam produk berupa jasa tidak bisa dicoba terlebih dahulu.
·
Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak
membeli.
·
Tindak lanjut (follow up) membeli kembali atau
pindah merek.
Sumber :
http://nairnania.blogspot.com/2013/01/pengaruh-individu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar