Rabu, 24 April 2013

PROPOSAL BAB II



BAB II
Landasan Teori
   
2.1  Kerangka Teori
Dalam kerangka teori ini, penulis menjelaskan tentang pengertian manajemen personalia, tujuan manajemen sumber daya manusia, fungsi manajemen sumber daya manusia, pengertian disain pekerjaan, pengertian masalah alokasi tenaga kerja, pengertian efisiensi dan efektivitas tenaga kerja, pengertian riset operasi, tahap-tahap riset operasi, masalah penugasan, kajian penelitian sejenis dan alat analisis.

2.1.1        Pengertian Manajemen Personalia
Manajemen personalia merupakan cabang dari manajemen yang mempunyai tujuan agar sumber daya manusia yang berada di dalam perusahaan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.
1.      Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat (Flippo,2008).
2.      Manajemen personalia adalah konsep dan teknik yang perlu untuk melaksanakan "rakyat" atau personalia aspek posisi manajemen, termasuk perekrutan, penyaringan, pelatihan, penghargaan dan penilaian (Dessler,2008)
3.      Manajemen kepegawaian dapat dirumuskan sebagai proses mengembangkan, menerapkan, dan menilai kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode, dan program-program yang berhubungan dengan individu dalam organisasi (John dan Mary Miner,2000)

2.1.2        Tujuan Manjemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen sumber daya manusia (Hasibuan, 2002:250) :
1.      Untuk menentukan dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.
2.      Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3.      Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
4.      Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS), sehingga produktivitas kerja meningkat.
5.      Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.
6.      Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
7.      Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horisontal) dan pensiun karyawan.
8.      Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan.

2.1.3        Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi-fungsi manajemen sumber daya (Hasibuan,2002:22-23) adalah :
1.      Fungsi Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.      Fungsi Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
3.      Fungsi Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
4.      Fungsi Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
5.      Fungsi Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
6.      Fungsi Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
7.      Fungsi Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.

2.1.4        Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi penempatan kagiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok organisasi. Desain pekerjaan dapat diartikan sebagai proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya dalam organisasi. Dengan tujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi , teknologi dan keprilakuan, dalam sudut pandang manajemen operasional desain pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja.

2.1.5        Pengertian Masalah Alokasi Tenaga Kerja
Masalah alokasi tenaga kerja adalah masalah yang berhubungan dengan cara pengalokasian untuk mengoptimalkan sumber daya yang produktif terutama tenaga kerja atau personalia yang mempunyai tingkt efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda pula (Handoko, 2000:183).

2.1.6        Pengertian Efektif dan Efisiensi Tenaga Kerja
Dua konsep utama untuk prestasi kerja (Performance) manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetatapkan (Handoko, 2000:17).

2.1.7        Pengertian Riset Operasional
Mulyono (2007:1-2) riset operasi banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas atau efisiensi, namun tidak jarang perusahaan yang melaporkan kegagalan dalam penerapan riset operasi karena bermacam-macam alasan, seperti biaya aplikasi yang lebih besar dari manfaat yang diperoleh, persoalan yang terlalu rumit, atau ketiadaan ahli riset operasi. Arti riset operasi secara harfiah kata operations dapat didefinisikan tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa. Sementara kata research adalah suatu proses yang  terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa tadi.
Pengertian Riset Operasional menurut para ahli :
a.       Riset operasi berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin secara terbaik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langkah (Mulyono,2007:3).
b.      Riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para manajer  mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif (Pangestu,2000:3-4).
c.       Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan. Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari sistem, menggabungkan ukuran-ukuran faktor-faktor seperti kesempatan dan resiko, untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan. Tujuannya adalah membantu pengambil keputusan menentukan kebijaksanaan dan tindakannya secara ilmiah (Mulyono,2007:2-3).

2.1.7.1  Ciri-Ciri Riset Operasional
Ciri-ciri riset operasional sebagai berikut (Mulyono,2002:10) :
1.      Riset operasi merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk mencari hasil optimum.
2.      Riset operasi menggunakan teknik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum.
3.      Riset operasi hanya memberikan jawaban yang jelek terhadap persoalan jika tersedia jawaban yang lebih jelek. Ia tidak memberikan jawaban jawaban sempurna terhadap masalah itu sehingga riset operasi hanya memperbaiki kualitas solusi.

2.1.8        Metode Hungarian
Metode Hungarian adalah metode yang memodifikasi baris dan kolom dalam matriks efektifitas sampai muncul sebuah komponen non tunggal dalam setiap baris atau kolom yang dapat dipilih sebagai alokasi penugasan.
(Taha dalam Paendong,2011) memaparkan syarat - syarat metode Hungarian yaitu :
1.      Jumlah i harus sama dengan jumlah j yang harus diselesaikan.
2.      Setiap sumber hanya mengerjakan satu tugas.
3.      Apabila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas atau sebaliknya, maka ditambahkan variabel dummy woker atau dummy job.
4.      Terdapat dua permasalahan yang diselesaikan yaitu meminimumkan kerugian (biaya, waktu, jarak dan sebagainya) atau memaksimumkan keuntungan.

2.2  Kajian Penelitian Sejenis
1.      Analisis Penempatan Karyawan dengan menggunakan metode penugasan pada Rumah Makan Bakwan Malang Sempurna
Nama               : Ibnu Nur Afandi
NPM               : 10208605
Fakultas           : Ekonomi Manajemen / S1
Pembimbing    : Sri. Kurniasih Agustin SE. MM
Universitas Gunadarma, 2011
            Dalam penelitian ditemukan bahwa waktu minimal yang digunakan untuk mengerjakan 4 pekerjaan adalah sebesar 16.620 menit lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan keputusan dari pemilih yaitu sebesar 19.200 menit. Karyawan Sugiono ditugaskan pada pembuatan siomay (goring dan rebus) dengan waktu pengerjaan 4.080 menit, karyawan Bawon ditugaskan pada pembuatan bakso (biasa, urat dan goring) dengan waktu pengerjaan 4.620 menit, karyawan Arif ditugaskan pada pembuatan tahu isi dengan waktu pengerjaan 3.840 menit dan karyawan Kanto ditugaskan pada pada bagian mengantar barang dengan waktu pengerjaan 4.080 menit.

2.      Penyelesaian Masalah Penugasan menggunakan Metode Hungaria
Nama               : Syaripudin
Jurusan            : Program Studi Statistika
Jurnal               : Volume 11
Universitas Mulawarman, april 2012

Penelitian ini bertujuan untuk membahas kasus-kasus metode penugasan dan akan diselesaikan menggunkan metode Hungaria. Berdasarkan dari hasil pembahasan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu untuk menyelesaikan masalah penugasan dengan metode Hungaria terdiri dari tiga tahap yaitu penyusunan matriks biaya, analisis kelayakann masalah penetapan dan penyusunan ulang matriks biaya. Masalah penugasan mempunyai asumsi bahwa jumlah tugas harus sama dengan jumlah penerima tugas. Dan asumsi lain adalah masalah penugasan merupakan masalah menimasi. Sehingga untuk masalah penugasan maksimasi supaya bisa diselesaikan maka masalah penugasan maksimasi diubah terlebih dahulu menjadi maslaha minimasi. Dengan memperoleh hasil penugasan masalah minimasi yaitu karyawan A untuk pekerjaan 3, karyawan B untuk pekerjaan 1, karyawan C untuk pekerjaan 2 dan karyawan D untuk pekerjaan 4 dengan total biaya adalah 361 sedangkan untuk masalah maksimasi yaitu teknisi A untuk alat 1, teknisi B untuk alat 3, teknisi C untuk alat 4, teknisi D untuk alat 2 dan teknisi E untuk alat Dummy (teknisi E tidak diterima) dengan total biaya 31.

3.      Optimasasi Pemnagian tugas karyawan  menggunakan Mrtode Hungarian
Nama               : Marline Paendong
Jurusan            : Program Studi Matematika
Jurnal               : Volume 11
Universitas SamRatulangi, april 2011

            Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penugasan karyawan pada “Lia Fashion Komo Luar” adalah bagaimana kondisi penugasan agar keleboihan biaya produksi minimum sedangkan pada “man Taylor” adalah bagaimana kondisi penugasan agar waktu produksi minimum. Dengan metode Hungarian diperoleh hasil sebagao berikut : penugasan karyawan pada “Lia Fashion Komo Luar” agar kelebihan biaya produksi minimum adalah karyawan A ditugaskan menjahit seragam pramuka putri, karyawan b ditugaskan menjahit seragam SMA putri dan karyawan C menjahit baju pegawai sedangkan pada “Man Tylor” agar waktu produksi minimum adalah karyawan A ditugaskan menjahit baju kebaya, karyawan C ditugaskan menjahit rok kebaya, karyawan D ditugaskan menjahit celana panjang, karyawan E ditugaskan menjahit rok pendek, karyawan F ditugaskan menjahit pakaian dinas harian (PDH) dan karyawan G ditugaskan menjahit baju kemeja.

2.3        Alat Analisis
Pada penelitian ini digunakan metode Hungarian dengan alat analisis sebagai berikut :
2.3.1        Masalah Penugasan
Masalah penugasan mensyaratkan bahwa sumber harus sama banyaknya dengan tugas yang diselesaikan, katakanlah sama dengan n. Dalam hal ini maka ada n! cara yang berlainan untuk menempatkan tugas ke pada sumber berdasarkan penugasan satu-satu. Banyaknya penugasan ini adalah n!karena terdapat n cara untuk menempatkan tugas pertama n-1, cara untuk menetapkan tugas kedua n-2, cara untuk menempatkan tugas ketiga n-3 dan seterusnya yang jumlah seluruhnya adalah : n.(n-1).(n-2)….3.2.1 = n! penugasan yang mungkin.

Tabel 2.1
Tabulasi Masalah Penugasan
Assignment
Assignee

1

2


n
1
A11
A21
A1n
2
A21
A22
A2n
N
An1
An2
Ann

Pada table diatas A11, A21, hingga Ann mempresentasikan data keuntungan yang diperoleh, karugian yang timbul oleh setiap tenaga kerja (Assignee) dapat menyelesaikan satu pekerjaan (Assignment).

Secara matematis, persoalan penugasan dapat dinyatakan sebagai berikut :
  m           n
Z  = Σ       Σ          Cij Xij
       i=1    j=1
Dengan batasan :
m                                     n
Σ                          Xij = Σ   Xij = 1
i = 1                                 j = 1

Dan Xij = 0 (Xij = Xij2)


Dalam masalah penugasan yang diselesaikan maka tujuan yang hendak dicapai adalah berusaha menjadwalkan setiap pekerjaan atau tugas yang dikumpulkan pada tenaga kerja yang ada sehingga mencapai keadaan yang optimal dengan harapan kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang didapat maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian disini adalah biaya dan waktu sedangkan yang termaksud kautungan diantaranya adalah laba dan pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar